1.Taman Selecta
Taman Rekreasi Selecta – Malang dan Batu adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak tempat wisata yang indah. Salah satu keindahan kota Batu dapat Anda temukan di taman rekreasi Selecta, Batu, Jawa Timur. Ya, Kota Batu memang dulunya bagian dari Kabupaten Malang, namun kini telah berdiri sendiri. Meski demikian orang masih sering menyebut Kota Batu sebagai Kota Malang.
Selecta merupakan salah satu tempat wisata tertua di Kota Batu, tepatnya 4 km di sebelah utara dari pusat kota Batu dan berjarak 25 km dari pusat kota Malang. Letak Selecta berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, dan berdiri sejak tahun 1930-an oleh seorang Belanda bernama Ruyter de Wildt. Bangunan ini masih meninggalkan nuansa Belanda dengan arsitektur Belanda kuno. Ini merupakan salah satu daya tarik taman rekreasi Selecta dan menjadi idaman para wisatawan asing maupun lokal.
2.Museum Angkut
2.Museum Angkut
Menurut kabar, Museum Angkut di Kota Batu ini merupakan konsep wisata pertama yang ada di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Museum Angkut menghadirkan perpaduan tempat wisata yang unik yang berisi sejarah dan perkembangan dunia angkutan, dipadu dengan legenda Movie Stars atau para bintang film di jamannya dengan latar belakang kota-kota dan bangunan eksotis yang ada di Batavia, Eropa, Amerika.
Desain yang apik dan detil membuat kita seolah-olah berada dalam wilayah yang nyata sesuai lokasi/tema masing-masing.
3.Eco Green Park
3.Eco Green Park
Taman Edukasi untuk mempelajari berbagai ilmu sains, aneka burung dan berbagai ilmu pendidikan lainnya.
4.Museum Topeng
![]()
4.Museum Topeng
D’Topeng Kingdom Museum merupakan destinasi wisata baru di Kota Wisata Batu. Museum ini berada di kawasan Museum Angkutdi Jalan Abdul Gani dan mulai dibuka untuk umum sejak 23 Mei 2014 yang lalu. D’Topeng Kingdom ini bisa Anda nikmati tepatnya berada di area Pasar Apung kawasan Museum Angkut. Museum ini didirikan atas gagasan dari Reno Halsamer, seorang kolektor dari Surabaya. Sebelumnya ia pernah juga membuka D’Topeng Kingdom ini di Bali. Di wahana wisata ini ditampilkan sekitar 2.000 topeng khas dari pelosok Nusantara dan ratusan barang antik lainnya dari masa prasejarah hingga kerajaan Majapahit. Semua koleksi yang disajikan di sini adalah asli dari Indonesia. Benda-benda itu ia dapatkan dari masyarakat langsung dan dari para kolektor, bahkan sebagian ia peroleh dari warga negara asing.
Pengunjung yang masuk ke Museum D’Topeng Kingdom akan ditunjukkan berbagai benda-benda kuno dan mistik seperti ribuan topeng, ratusan keris, patung pewayangan, patung Tao-tao Toraja, patung kematian hingga Al-Quran berusia 400 tahun. Topeng-topeng tersebut diletakkan dalam lemari kaca besar yang terpisah berdasar asal daerahnya. Ada topeng dan pusaka khas asal Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua. Khusus topeng dari Jawa dan Bali memiliki perbedaan dengan topeng dari pulau lainnya. Topeng Jawa, misalnya, lebih bervariasi daripada topeng dari luar Jawa. Karena pewarnaan topengnya lebih beraneka ragam, sedangkan topeng dari luar Jawa masih lebih bercorak primitif. Selain itu topeng-topeng dari Jawa dan Bali memiliki warna dan ukiran yang halus. Ini menunjukkan, kala itu kebudayaan di Jawa dan Bali lebih maju dibandingkan daerah lain.
5.Museum Brawijaya
Jangan mengaku berjiwa nusantara jika belum mengunjungi museum-museum bersejarah yang ada di tanah air. Selain menambah wawasan, wisata ke museum ternyata juga bisa menjadi hal yang menyenangkan. Di kota Malang terdapat beberapa museum yang sarat dengan koleksi sejarah masa silam. Salah satu yang wajib Anda kunjungi yaitu Museum BrawijayPada halaman depan museum terdapat taman senjata yang diberi nama “Agne Yastra Loka”. ‘Agne’ berarti ‘api’, ‘Yastra’ berarti ‘senjata’, dan ‘Loka’ berarti ‘tempat/taman’. Sehingga pengertian nama tersebut adalah tempat/taman senjata yang merupakan peninggalan dari api revolusi 1945.Museum Brawijaya merupakan salah satu museum perang kemerdekaan terlengkap di Indonesia. Terletak di Jl. Ijen No. 25 Malang, museum tersebut diresmikan pada tanggal 04 Mei 1968 oleh Kolonel Pur. Dr. Soewondo. Gedung ini mempunyai semboyan “CITRA UTHAPANA CAKRA” yang mengandung arti ‘sinar yang membangkitkan kekuatan’. Luas area Museum Brawijaya mencapai 6.825 m2 terbagi atas 2 area utama, yaitu area pameran dan perkantoran.
0 on: "Wisata Pendidikan Malang"